Kiat Menulis Cerita Fiksi

 


Pertemuan ke-10
Resume : 10
Gelombang : 25
Hari : Rabu, 8 Juni 2022
Tema : Menulis Cerita Fiksi itu Mudah
Narasumber : SUDOMO, S.Pt
Moderator : SIGID PURWO NUGROHO

Tak ada penderitaan lebih berat daripada memendam cerita di dalam hati

Maya Angelou

 

            Tidak terasa sudah sepertiga pelatihan belajar menulis gelombang 25 dan 26, malam ini masuk pada pertemuan ke-10. Sepertinya tidak terasa berat, karena saya selalu menunggu-nunggu seminggu tiga kali, menunggu materi baru disampaikan oleh para nasumber hebat dipelatihan gratis ini yang diadakan oleh PB PGRI dan digagas oleh Om Jay dan Tim Solid. Terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak sehingga kami yang belum mempunyai ilmu menulis ini bisa diberikan pencerahan dan ilmu tentang tulis menulis. Semoga menjadi amal jariah yang akan terus mengalir sampai kapanpun sampai ketika nanti kami sudah lincah menuangkann goresan pena  dalam bentuk buku dan tulisan lainnya yang bisa dinikmati oleh orang lain.

            Sejak siang hari, moderator pelatihan pak Sigid sudah menyampaikan flayer serta pemberitahuan di grup BM agar kita bisa mempelajari materi "Menulis Cerita Fiksi Itu Mudah" melalui link Youtube Narasumber. Setelah menonton tayangan ini, kami dapat menyiapkan pertanyaan terkait materi atau boleh langsung memberikan pertanyaan di kolom komentar. Jadi, pada saat kelas berlangsung tinggal penguatan materi dan tanya jawab.

           Membuka link youtube narasumber, saya langsung menangkap kata-kata pertama yaitu “Tidak ada penderitaan lebih berat daripada memendam cerita di dalam hati”. Kata-kata Mutiara yang logis dan saya sering mengalaminya. Namun saya termasuk  orang yang tidak bisa memendam perasaan, sehingga bila ada sesuatu langsung akan diungkapkan secara lisan. Nah… membaca kalimat ini kenapa kita tidak ungkapkan perasaan melalui goresan pena, sehingga mungkin nanti akan muncul suatu karya fiksi yang bagus seperti Novel yang sudah difilmkan dan boming seperti  Laskar Pelangi, Ayat-ayat Cinta, Layangan Putus serta cerita-cerita hebat lainnya. Tentunya menuangkan perasaan dalam cerita fiksi bukanlah hal mudah apalagi bagi saya dan materi malam ini pas sekali bagi yang ingin belajar belajar untuk mulai menulis fiksi.

        Bapak Sudomo, S.Pt adalah seorang pencinta formula Fisika, gelaja alam semesta yang awalnya menulis hanya untuk menumpahkan kegelisahaan ide-ide melalui berbagai kompetisi menulis. Banyak sekali buku-buku karya beliau yang bis akita jumpai di toko-toko buku serta beliau aktif menulis di blog pribadinya. Narasumber yang luar biasa, suka ilmu pasti  Fisika tetapi juga sangat lihai menuliskan cerita-cerita berupa fiksi.

Materi dimulai dari alasan harus belajar menulis cerita fiksi, alasannya antara lain yaitu :

-     -       Salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimim (SKM) adalah Literasi Teks Fiksi;
-      Sebagai cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan (Jadi teringat dengan materi bu Kanjeng tentang Menjadikan menulis Sebagai Passion);
-       Sebagai upaya untuk menyembunyikan dan menyembuhkan diri;
-      Sebagai jalan untuk mengeksplorasi kemampuan menulis.



S    Syarat-syarat menulis cerita Fiksi :
- Adanya komitmen dan niat yang kuat
- Kemauan dan kemampuan melakukan riset
- Banyak membaca cerita fiksi
- Mempelajari KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
- Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi
- Menjaga konsistensi menulis.

Bentuk-bentuk Cerita Fiksi :

-        - Fiksimini (Bebarapa kata yang menggambarkan satu cerita utuh.
- Flash Fiction (Jumlah kata khusus, misalnya 50 kata, 100 kata dan lain-lain)
- Pentigraf (Cerita pendek tiga paragraph)
- Cerpen (Jumlah kata lebih dari 7.500 kata)
- Novelet (Jumlah kata mulai dari 7.500 sampai 17.500 kata)
- Novela (Jumlah kata berkisar antara 17.500 sampai 40.000 kata)
- Novel (Jumlah kata lebih banyak dari 40.000 kata)

Unsur-unsur pembangun cerita Fiksi :

1.      Tema

Merupakan ide pokok cerita. Tema usahakan dekat dengan penulis, menarik perhatian penulis, bahan mudah diperoleh dan ruang lingkup terbatas.

2.      Premis

Merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat.

Unsur-unsur premis terdiri dari karakter, tujuan, tokoh, rintangan/halangan dan resolusi.

Cara membuat premis yaitu tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh.

3.      Alur/plot

Merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita.

Macam-macam alur : alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback dan alur kronologis. Unsur-unsur alur : pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, klimaks, ending. Unsur-unsur alur/plot urutannya bisa dirubah tergantung pada jenis alur yang dipilih.

4.      Penokohan

Macam-macam tokoh antara lain : protagonis, antagonis, tritagonist. Sedangkan Teknik penggambaran tokoh bisa melalui analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh dan penggambaran oleh tokoh lain.

5.      Latar/Setting

Merupakan penggambaran waktu, tempat dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita. Jenis-jenis latar terdiri dari latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material dan latar integral.

6.      Sudut Pandang

Merupakan cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita.

 


Proses Kreatif Menulis Fiksi

Tips Menulis Cerita Fiksi :

1.      Niat

Tanamkan niat agar kitab isa memulai dan menyelesaikan tulisan yang kita buat.

2.      Baca Fiksi Orang Lain

Bila kita ingin menjadi penulis fiksi, kita harus membudayakan membaca fiksi sehingga kita akan mendapatkan ide, pemilihan kata, gaya serta teknik penulisan.

3.      Ide dan Genre

Segera catat saat ide mendadak muncul, kembangkan imajinasi dan pemilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasai.

         Menyimak materi, pertanyaan peserta dan jawaban yang disampaikan narasumber menambah pengetahuan tentang tulisan fiksi yang selama ini sering dibaca. Semoga ini menjadi pencerahan bagi kami sehingga suatu saat bisa tergerak untuk bisa menulis tulisan ringan minimal bila ingin menumpahkan perasaan.

Salam Litarasi


Rusdawati.

Komentar

  1. Goo buu smoga busa lahir karya fiksi nya buu

    BalasHapus
  2. Indah banget bun, smg cepet sedia kala n lanjut berkarya

    BalasHapus
  3. Lanjuuut bu Rusda, udah di tunggu Om Jay bu

    BalasHapus
  4. Ketika seorang penulis hanya menunggu, maka sebenarnya ia belum menjadi dirinya sendiri.mari kita menulis cerita fiksi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Motivasi Menulis dan Menerbitkan Buku

Teknik Promosi Buku