Konsep Buku Nonfiksi
Pertemuan ke-14
Resume
14
Gelombang
25
Hari
Jumat, 17 Juni 2022
Narasumber
: MUSIIN, M.Pd
Moderator
: Lely Suryani
Alhamdulillah, tidak terasa sudah hampir
separuh mengikuti pelatihan di grup BM 25 ini. Ada banyak sekali ilmu yang
sudah disampaikan oleh para pemateri hebat tim solid Om Jay, yang dapat
diperoleh secara gratis. Insya Allah ini akan menjadi amal jariah bagi PB PGRI,
Om Jay beserta Tim Solidnya, narasumber serta semua pihak yang terlibat dalam
pelatihan ini. Malam ini Om Jay menyapa para peserta untuk mengingatkan tentang
pelatihan yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
Tepat pukul 19.00 wib,
moderator ibu Lely Suryani membuka pelatihan dengan mempersilahkan narasumber
untuk memulai pelatihan. Bu Musiin atau
biasa dipanggil Bu Iin memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa
Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak
tahun 1998. Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di
STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT
Chiel Jedang Jombang.
Di lingkungan dunia
pendidikan, aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim
penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri. Untuk saat ini, Bu Iin
juga bergabung dalam Program Guru Penggerak menjadi Pengajar Praktik Angkatan 4
untuk Wilayah Kabupaten Kediri.
Dalam bidang
kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang
ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan.
Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang
dan Kediri. Luar bias sekali aktifitas bu Iin.
Sebagai penulis, karya buku yang
telah dihasilkan adalah sebagai berikut:
1.
Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan
Gen Z
2. Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda
melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)
3.
Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)
4.
Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan
Potensi Siswa)
5.
Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji
6.
Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.
7.
Menulis Artikel populer di majalah online
Sebagai editor Buku
1.
Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)
2.
Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)
Bu Musiin adalah alumni
kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus
tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Beliau bersama delapan orang peserta BM 8 telah berhasil
menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku telah berhasil dipajang
di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya bu Iin berjudul
Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi. Menjadi penulis
buku non fiksi telah mengantarkan bu Iin untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan
telah berhasil memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020.
Ketika
menulis buku, ketakutan awal kita adalah sebagai berikut:
1.
Takut tidak ada yang membaca.
2.
Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3.
Merasa karya orang lain lebih bagus.
Menulis
menjadi momok yang menakutkan karena harus menghasilkan dan harus mengeluarkan
ide, Saya yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan
menulis ternyata sangat menyenangkan.
Dan
Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para
penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus
purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau
manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi, semua tergantung pada individu masing-masing
apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.
Era
digital seperti saat ini, arus informasi begitu deras. Dalam hitungan detik,
jutaan informasi masuk melalui berbagai aplikasi yang bisa menjadi referensi
kita untuk menulis buku. Buku yang kita tulis akan menjadi saksi sejarah untuk
anak cucu, murid dan generasi yang akan datang. yang akan menjadi pemantik
mereka untuk menjadi lebih hebat dari kita. Bapak Ibu yang hebat, menulis
bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di
antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap
paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip. Justru
tantangannya ada karena menulis sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan
mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir
CINTA MENULIS.
Penulisan
buku nonfiksi ada 3 pola yakni :
1.
Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari
sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
2.
Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3.
Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan
tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Proses
penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5
langkah, yakni :
1.
Pratulis
2.
Menulis Draf
3.
Merevisi Draf
4.
Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah
Pertama : Pratulis
a.
Menentukan tema
b.
Menemukan ide
c.
Merencanakan jenis tulisan
d.
Mengumpulkan bahan tulisan
e.
Bertukar pikiran
f.
Menyusun daftar
g.
Meriset
h.
Membuat Mind Mapping
i. Menyusun kerangka
Tema
bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi misalnya
parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah
ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal. Contohnya pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita
di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, imajinasi, mengamati
lingkungan, perenungan, membaca buku, survey dan wawancara.
Tema
yang di angkat bu Iin di bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di
media massa, mengamati lingkungan serta
diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The
Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.
Referensi
penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;
2.
Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;
3.
Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini;
4.
Penemuan yang telah didapatkan;
5.
Pemikiran yang telah direnungkan.
Tahap
berikutnya membuat kerangka. Kerangka buku bu Iin di ajukan ke Prof. Eko dan
disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
Berikut
ini adalah daftar isi dari buku beliau :
BAB
1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A.
Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB
2 Media Sosial
A.
Media Sosial
B.
UU ITE
C.
Kejahatan di Media Sosial
BAB
3 Literasi Digital
A.
Pengertian
B.
Elemen
C.
Pengembangan
D.
Kerangka Literasi Digital
E.
Level Kompetensi Literasi Digital
F.
Manfaat
G.
Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H.
Kewargaan Digital
BAB
4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A.
Keluarga
B.
Sekolah
C.
Masyarakat
BAB
5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A.
Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B.
Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital
Mindset Warganet +62
Dalam
menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, Bu Iin mengikuti nasihat Pak
Yulius Roma Patandean, peserta BM 8 di
Channel beliau. Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan
tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata
secara otomatis.
(https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Untuk
menulis buku, kita harus memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting
jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.
Anotomi
Buku terdiri dari :
1.
Halaman Judul
2.
Halaman Persembahan (opsional)
3.
Halaman Daftar Isi
4.
Halaman Kata Pengantar (opsional, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5.
Halaman Prakata
6.
Halaman Ucapan Terima Kasih (opsional)
7.
Bagian /Bab
8.
Halaman Lampiran (opsional)
9.
Halaman Glosarium
10.
Halaman Daftar Pustaka
11.
Halaman Indeks
12.
Halaman Tentang Penulis
Langkah
kedua : Menulis Draf
a.
Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
b.
Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah
ketiga : Merevisi Draf
a.
Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
b.
Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah
keempat : Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
a.
Ejaan
b.
Tata bahasa
c.
Diksi
d.
Data dan fakta
e.
Legalitas dan norma
Hambatan-hambatan
dalam menulis
1.
Hambatan waktu
2.
Hambatan kreativitas
3.
Hambatan teknis
4.
Hambatan tujuan
5.
Hambatan psikologis
Ciri-ciri
buku nonfiksi adalah sebagai berikut :
1.
Bahasa yang digunakan formal dan baku.
2.
Isi berkaitan dengan fakta.
3.
Tulisan bersifat ilmiah popular.
4.
Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada.
Jenis-jenis
Buku Non Fiksi, antara lain :
1.
Buku Catatan Pelajaran
2.
Buku Teks
3.
Buku Pelajaran
4.
Buku Motivasi
5.
Buku Filsafat
6.
Buku Sains Populer
7.
Kamus
8.
Ensiklopedia
9.
Biografi
10.
Memoar
Perbedaan
faktual dan aktual dalam penulisan buku nonfiksi.
Faktual
tidak berkaitan dengan momen, namun lebih ke isi. Sedangkan aktual mengacu ke
sesuatu yang sedang dibahas atau dibicarakan. Faktual bisa aktual, sedangkan
aktual belum tentu faktual. Sesuatu yang berdasarkan fakta bisa bersifat
kekinian, sedangkan berita kekinian belum tentu itu berdasarkan fakta, misalnya
hoax yang berkembang di masyarakat.
Cerita
novel Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, dll merupakan cerita memoar. Definisi
memoar adalah bentuk nonfiksi kreatif di
mana penulis menceritakan pengalaman dari hidupnya dan biasanya berbentuk
narasi. Buku memoar biasanya bisa memberi inspirasi pembaca. Laskar Pelangi
adalah kisah 10 bocah, dari sudut pandang Andrea Hirata. Dan buku ini bagi saya
sangat istimewa karena mengabadikan peristiwa dalam kehidupan seseorang.
Pesan bu Iin Tiap kesempatan yang
diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali
merupakan permulaan kepada usaha yang besarTetaplah setia dengan pilihan dan
terus berbuat baik. Tetaplah terus menulis, menulis dan menulis. Semoga tulisan
kita menjadi inspirasi orang lain.
Palangka Raya, 17 Juni
2022
Rusdawati
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (opsional)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (opsional, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (opsional)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (opsional)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
a. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
b. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
a. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
b. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
a. Ejaan
b. Tata bahasa
c. Diksi
d. Data dan fakta
e. Legalitas dan norma
Hambatan-hambatan
dalam menulis
1.
Hambatan waktu
2.
Hambatan kreativitas
3.
Hambatan teknis
4.
Hambatan tujuan
5.
Hambatan psikologis
Ciri-ciri
buku nonfiksi adalah sebagai berikut :
1.
Bahasa yang digunakan formal dan baku.
2.
Isi berkaitan dengan fakta.
3.
Tulisan bersifat ilmiah popular.
4.
Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada.
Jenis-jenis
Buku Non Fiksi, antara lain :
1.
Buku Catatan Pelajaran
2.
Buku Teks
3.
Buku Pelajaran
4.
Buku Motivasi
5.
Buku Filsafat
6.
Buku Sains Populer
7.
Kamus
8.
Ensiklopedia
9.
Biografi
10.
Memoar
Perbedaan
faktual dan aktual dalam penulisan buku nonfiksi.
Faktual
tidak berkaitan dengan momen, namun lebih ke isi. Sedangkan aktual mengacu ke
sesuatu yang sedang dibahas atau dibicarakan. Faktual bisa aktual, sedangkan
aktual belum tentu faktual. Sesuatu yang berdasarkan fakta bisa bersifat
kekinian, sedangkan berita kekinian belum tentu itu berdasarkan fakta, misalnya
hoax yang berkembang di masyarakat.
Cerita
novel Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, dll merupakan cerita memoar. Definisi
memoar adalah bentuk nonfiksi kreatif di
mana penulis menceritakan pengalaman dari hidupnya dan biasanya berbentuk
narasi. Buku memoar biasanya bisa memberi inspirasi pembaca. Laskar Pelangi
adalah kisah 10 bocah, dari sudut pandang Andrea Hirata. Dan buku ini bagi saya
sangat istimewa karena mengabadikan peristiwa dalam kehidupan seseorang.
Pesan bu Iin Tiap kesempatan yang
diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali
merupakan permulaan kepada usaha yang besarTetaplah setia dengan pilihan dan
terus berbuat baik. Tetaplah terus menulis, menulis dan menulis. Semoga tulisan
kita menjadi inspirasi orang lain.
Palangka Raya, 17 Juni
2022
Rusdawati
Keren, resume selalu lengkap. Yok kita terus semangat
BalasHapusMantap tenan...super lengkap...
BalasHapusAlhamdulillah... Semangat bersama Bu Rusda ya
BalasHapusSuper komplit resumenya. Keren Bu ๐๐
BalasHapusLengkap sekali bu, mantap
BalasHapusLengkap selalu๐๐ป๐๐ป
BalasHapus