Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah
Pertemuan
ke-30
Resume
30
Hari
Senin, 25 Juli 2022
Tema
: Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah
Narasumber
: Bambang Purwanto, S.Kom
Moderator : Muliadi
Alhamdulillah,
malam ini adalah malam ke-30 atau malam pamungkas dari seluruh rangkaian
pertemuan kegiatan belajar menulis gelombang 25 dan 26. Meski pertemuan
terakhir, diharapkan jangan sampai ini
menjadi waktu terakhir untuk menulis.
Lakukanlah aktivitas menulis setiap hari
sehingga menulis menjadi kebiasaan yang baik dan bisa membuat kita semakin
produktif.
Materi
malam ini Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah spesial untuk bapak ibu guru, malam ini kita
tidak hanya dimotivasi untuk terus menulis, tetapi lebih dari itu kita akan diberikan
bagaimana strategi mengembangkan literasi di sekolah. Keberhasilan menggerakakn
program literasi di sekolah, bukan hanya menjadi wacana dan konsep semata,
tetapi benar-benar telah diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan
oleh narasumber. Ini dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang telah diterima
oleh sekolah binaan beliau. Seperti kita ketahui bahwa GLS merupakan sebuah
upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajar yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan
publik.
Digitalisasi
Gerakan Literasi Sekolah
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sudah digaungkan oleh pemerintah sejak tahun
2015. Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 21
Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Mendikbud mengatakan, Permendikbud
tersebut adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti anak. Saat itu
kegiatan yang paling sering dilakukan adalah kegiatan membaca 15 menit sebelum
belajar. Kami melakukan kegiatan GLS sejak tahun 2016 sampai sekarang, walau
pandemi pun terus berjalan.
Bapak
Bambang Purwanto yang biasa dipanggil Mr Bams adalah guru TIK di SMP Taruna Bakti, memang senang
beraktivitas kegiatan literasi sejak tahun 2003 dengan kegiatan Dongeng
Keliling, sejak tahun 2011 mengelola Taman Bacaan menjadi kekuatan yang besar
untuk bisa aktif disekolah sebagai Penggiat Literasi.
Pengalaman
Mr. Bams disekolah menjalankan kegiatan membaca 15 menit sebelum belajar sejak
tahun 2016. Bagaimana ini bisa dikelola datanya? Siapa saja yang melakukan
kegiatan ini setiap hari ? biasanya disela-sela jam kosong. Keliling seluruh
kelas dengan mencatat berapa siswa yang membaca setiap harinya, dihitung secara
manual. Misalnya kelas 7A jumlah siswa 28 yang membaca hanya 20, maka point
literasi kelas 7A adalah 20/28 x 100.
Prestasi
SMP Taruna Bakti di bidang Literasi adalah Juara Utama Kategori Sekolah
Literasi di Kota Bandung pada tahun 2019. Mr Bams juga mendapatkan Penghargaan
sebagai Penggiat Literasi di Kota Bandung, mendapatkan penghargaan dari Kepala
Dinas Pendidikan Kota Bandung.
1.
Senin
Membaca Kitab Suci, kami lakukan pendokumentasian secara digital melalui
website.
2.
Selasa-Rabu
Membaca Buku yang siswa suka.
3.
Kamis
yaitu Pembacaan Cerita oleh Bapak Ibu Guru.
4 Jumat Curhat Siswa
Kegiatan
literasi sekolah menjadi hal yang sangat penting untuk bisa terus dikembangkan.
Harapannya setiap guru bisa menjadi pejuang literasi disekolah. Tidak hanya
hebat karena menulis untuk diri sendiri akan tetapi bisa berkontribusi di
sekolah dan di masyarakat. Karya-karya yang kita buat bisa disimpan dengan
platform digital.
Pengalaman
panjang Mr. Bams membangun gerakan literasi sejak tahun 2016 disekolah masih
terus dilakukan. Posisi koordinator literasi diemban sejak tahun ajaran 2019/2020
dan 2020/2021. Dua tahun kebelakang saat ini (2021-2023) mendapat amanah
Pembina OSIS dan MPK.
Ada beberapa pertanyaan dari peserta serta jawaban dari Mr. bams yang sempat saya catat :
1. Apa
langkah - langkah yang harus dilakukan untuk mengajak anak Didik kita agar
mencintai dunia literasi, bukan cuma
disekolah akan tetapi juga di luar sekolah ?
Kegiatan
literasi tidaklah hanya membaca buku, banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan.
Tim Literasi Sekolah harus mampu membuat kegiatan literasi yang beragam.
Sekolah kami melakukan kegiatan dengan pengolahan data dengan sangat baik.
Setiap siswa yang melakukan kegiatan mendapatkan poin literasi. Aktivitas
literasi di sekolah kami dokumentasikan di website agar diketahui oleh siswa
tersebut, wali kelas dan manajemen sekolah. Lakukan terus menerus agar siswa
merasa diperhatikan. Semoga program yang dibuat sekolah bisa dinikmati oleh
semua pihak disekolah.
2. Untuk
sekolah saya selama ini ada kegiatan literasi yg dilakukan oleh guru-guru
terutama guru Bahasa, namun keg tersebut masih belum membudaya untuk semua
warga sekolah. Bagaimana memulai
kegiatan literasi di sekolah, karena kita tidak
bisa sendiri melaksanakan kegiatan tsb tanpa dukungan dari semua pihak.
Sebaiknya
kegiatan literasi merupakan kegiatan resmi. Guru guru yang dilibatkan didukung
oleh Kepala Sekolah. Buatlah program literasi oleh Tim Literasi Sekolah dengan
sepengetahuan Kepala Sekolah. Sosialisasikan program literasi tersebut dalam
setiap kegiatan sekolah. Dukungan dari Kepala Sekola menjadi hal yang sangat
penting agar bisa diikuti oleh guru-guru yang lain. Terus berjuang dan
berjuang, tentunya hasil bukanlah yang utama akan tetapi perjuangan yang terus
menerus menjadi hal yang sangat wajib dilakukan. Selamat mencoba !
Materi
yang luar biasa, semoga kami bisa menerapkan Gerakan Literasi di Sekolah.
Palangka Raya, 25 Juli 2022
Rusdawati
Komentar
Posting Komentar