MENULIS DIKALA SAKIT

 


Pertemuan ke-22
Resume 22
Hari Rabu, 6 Juli 2022
Gelombang 25
Narasumber : Suharto, M.Pd
Moderator : Helwiyah


Tema pertemuan malam ini sangat  menarik, yaitu “Menulis Dikala Sakit” yang disampaikan oleh Narasumber bapak Suharto atau biasa dipanggil Cing Ato. Moderator ibu Helwiyah menyapa Pegiat Literasi Nusantara (PLN), istilah yang cantik nih bagi para penulis, akan menemani pelatihan malam ini. Moderator menyampaikan biodata Cing Ato dengan membagikan link youtube beliau. Masya Allah, saya sampai menitikkan air mata membuka youtube beliau. Sungguh perjuangan yg luar biasa serta dukungan yg besar dari orang-orang tercinta hingga bapak bisa tetap produktif menulis pada saat sakit.



Cing Ato membuka pelatihan dengan membagikan cerita bagaimana beliau mulai menulis.

Awal Menulis Cing Ato

Ada dua hal  yang melatarbelakangi sehingga cing Ato .

1. Gerakan literasi di madrasah tempat mengajar.

Setiap minggu  di Madrasah tempat Cing Ato mengajar yaitu di MTsN 5 Jakarta, ada kegiatan literasi. Siswa diperintahkan untuk membaca buku apa saja terutama buku-buku tentang motivasi. Begitu juga dengan guru-guru, sehingga sebagai guru Cing Ato mulai tertarik untuk menulis.

2. Kebuntuan dalam menulis

Sebab yang kedua karena kebuntuan, kebetulan Cing Ato sebagai Wakamad Kurikulum. Beliau mengadakan observasi terhadap penulisan administrasi-administrasi pembelajaran (RPP dan sebagainya). Ditemukan banyak guru-guru yang hanya copy paste untuk membuat administrasi tersebut.  Akhirnya Cing Ato berinisiatif membuat buku panduan administrasi pembelajaran. Kerangka, format sudah dibuat, namun beliau bingung untuk membuat narasinya. Bagaimana agar format yang satu dengan yang lainnya bisa nyambung. Disinilah Cing Ato bertekad untuk belajar menulis dan mencari pelatihan, agar bisa menulis dan menjelaskan dengan bahasa sederhana.

Apa yang dilakukan untuk belajar menulis ?
     a. Baca buku menulis
     b. Ikut pelatihan

Dari latar belakang itu saya terus membeli buku-buku tentang menulis dan mencari pelatihan menulis di mana pun berada. Setiap libur sekolah pasti ikut pelatihan. Salah satunya mengikuti pelatihan PTK yang mempertemukan Cing Ato dengan Om Dedi.


Tidak berhenti disitu saja, Cing Ato ikut pelatihan menulis yg disponsori oleh KSGN pada akhir tahun 2016. Bertemulah dengan para pakar seperti: Om Jay, pak Namin, Om Dedi, dan yg lainnya. Diakhir pelatihan menulis KSGN 4 peserta terpilih sebagai penulis terbaik, termasuk Cing Ato dan Ibu Nuraeni, beliau sekarang jadi Narasumber tingkat nasional media guru.

 
Dari kegiatan inilah melahirkan buku  antologi perdana  berjudul Bukan Guru Biasa.


Diakhir 2017 beliau ikut pelatihan menulis  media guru di Cipanas Jawa Barat. Dari sini menulis buku solo perdana dengan judul mengejar Azan.

Menulis Dikala Sakit

Tepat tanggal 18 Juli 2018, Cing Ato menderita sakit. Tubuh tidak bergerak dan  tak berdaya, seluruh syaraf yang ada mati semua. Hanya tersisa syaraf leher, hidung, telinga, mata, dan memori. Suara beliau juga sempat hilang selama 4,5 bulan. Seluruh tubuh  penuh dengan selang dan peralatan medis. Setelah kurang lebih 4,5 bulan dirawat di Rumah Sakit, dokter sudah angkat tangan terpaksa pulang dalam kondisi sakit. Selama 1,6 tahun tubuh beliau tidak bergerak sama sekali. Tidak ada yang bisa saya lakukan, galau, stress menghampiri. Setelah 1.6 tahun secara perlahan tubuh  mulai bergerak. Singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh muka sementara kaki masih terbujur kaku. 

Singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh muka sementara kaki masih terbujur kaku. Perlahan-lahan Cing Ato sudah bisa menggunakan Hp untuk mengetik di Facebook.  Dalam hati berkata apa yang bisa dilakukan dan bermanfaat untuk orang banyak.  Menulis itu yang beliau bisa. Menulis apa ? Menulis apa yang diderita. Tulisan diposting di Facebook. Apa yang terjadi banyak para pembaca yang tertarik, karena setiap artikel selalu diselipkan kalimat motivasi.

Sampai teman Om Jay membaca artikel yang saya buat. Beliau bilang ini yang ditulis orang lain atau dirinya sendiri. Om Jay pun menghubungi lewat vidcol selanjutnya Om Jay mengajak  untuk ikut pelatihan gelombang 8. Dengan sisa tenaga yang ada Cing Ato berusaha untuk mengikuti sebatas kemampuan. Alhamdulillah, dengan pelatihan tulisan beliau semakin banyak nutrisinya, karena langsung diterapkan. Akhirnya jadilah buku ke 2 solo ditulis ketika tubuh dalam kondisi berbaring. Sejak itu beliau terus menulis dan menerbitkan hingga mempunyai 10 buku solo ber-ISBN. Buku ke 11 sedang proses ISBN dan buku ke 12 sedang diedit. Disamping menulis Cing Ato juga belajar desain cover buku dengan pak Ajinatha. Alhamdulillah, sekarang menulis, layout, dan cover buku dilakukan sendiri.

Sebagian Buku Karya Cing Ato


Sebagian Cover Buku Karya Cing Ato


Hasil Dari Menulis

Sekarang apa yang dihasil setelah menulis?  Banyak sekali, diantaranya  bisa mendesain cover buku, bisa membuat layout buku,  kedatangan YouTuber (Chanel Sutrisno Muslim "Guru Inspiratif" dan Chanel Akbar Zaenudin " Guru  Inspiratif"),  mendapatkan Penghargaan,  mendapatkan uang, mendapatkan teman,  Net working, mudah naik pangkat dan bisa jadi Narasumber. 

Masya Allah, perjalanan yang luar biasa dari Cing Ato. Dalam keadaan terbatas beliau masih bisa menghasilkan karya berupa tulisan yang bisa memotivasi kita semua. Saya merasa malu, dalam keadaan sehat dan waktu yang luang tidak digunakan secara maksimal. Semoga Cing Ato selalu diberikan kekuatan dan makin sehat sehingga semakin produktif dalam menulis dan berkarya.

Rusdawati



Komentar

  1. Kereen Bun, semangat resumenya lengkap banget, semoga kita tetap semangat menulis seperti cing ato dan Semoga bisa mengikuti jejaknya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Motivasi Menulis dan Menerbitkan Buku

Teknik Promosi Buku