Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi
Resume
25
Gelombang
25
Hari
Rabu, 14 Juli 2022
Narasumber
: Aam Nurhasanah, S.Pd
Moderator
: Mutmainah
Ketika para amatir dan
penulis pemula menunggu mood untuk bisa menulis, para penulis profesional tetap
menulis dalam kondisi apa pun suasana hati mereka. Mood atau tidak, profesional
akan tetap menulis. A Wan Bong
Pelatihan
malam ini dibuka moderator ibu Mutmainah dengan kata-kata motivasi yang luar
biasa. Seorang guru muda hebat, mengawali karier menulis di gelombang 8 dan
menjadi alumni di gelombang 12 , enerjik, berbakat dengan segudang karya dan
prestasi. Menulis Merupakan tingkat literasi paling tinggi setelah mendengar,
berbicara dan membaca. Meskipun menulis
tidak mudah namun harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan
sesuatu bagi peradaban. Tanpa meninggalkan tulisan manusia akan semakin mudah
dilupakan. “Orang boleh pandai setinggi
langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan
dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Mood dan motivasi tidak
datang setiap hari. Pada banyak kesempatan, kita harus memaksanya keluar dari
dalam diri untuk mengalahkan rasa malas dan setengah hati.
Narasumber
pelatihan BM adalah Ibu Aam Nurhasanah, seorang guru pegiat literasi, penulis
60 buku dan aktif diberbagai komunitas menulis. Melangkah dari bloger,
moderator, kurator, sampai menjadi editor. Juga motivator andal yang banyak
membidani penulis pemula melahirkan buku solo. Semangat Narasumber yang luar biasa mampu
beliau tularkan kepada sesama sahabat guru yang ada di Kab. Lebak. Boleh
dibilang Bu Aam merupakan pioneer pegiat literasi kabupaten Lebak Banten.
Bu
Aam adalah alumni BM 12, yang awalnya
masuk Gelombang 8 bersama Cak Inin, Pak Yulius Roma, Bu Noralia Purwa, Mayor
Nani, yang telah menjadi narsum dipertemuan sebelumnya. Namun, karena tidak
fokus, beliau tidak lulus dan bergabung kembali mengikuti BM 12 dan menargetkan
harus lulus serta harus menerbitkan buku solo maupun antologi. Niat itu pun
terjawab sudah saat memasuki materi Bunda Kanjeng. Orang yang sangat memotivasi
beliau untuk bisa berkarya dan menulis seribu buku. Beliau mengajak para
peserta untuk menuliskan pengalaman mengikuti materi beliau menjadi sebuah buku
antologi. Buku perdana pun muncul dengan judul SEMANGAT MENULIS BERSAMA BU
KANJENG dan nama bu Aam ada di urutan pertama. Bahagia, bangga dan terharu
karena bisa mempunyai buku pertama. Dimulai dari buku antologi, api semangat
saya kembali berkobar. Usai lulus BM 12 saya berhasil menerbitkan buku saya
berjudul MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT.
Setelah
melahirkan buku perdana, Bu Aam mengabdikan diri menjadi Tim Solid Omjay yang
bertugas menjadi moderator kala itu mengikuti jejak Bu Fatimah Aceh dan Mr.
Bams. Maka lahirlah buku solo kedua yang berjudul KUNCI SUKSES MENJADI
MODERATOR ONLINE.
Bu
Aam juga mengikuti tantangan Prof. Ekoji menulis buku satu minggu dan lolos
seleksi penerbit mayor PT Andi Offset Yogyakarta dengan judul buku “PARENTING
4.0, Mengenali Pribadi dan Potensi Anak Generasi Multiple Intelligence”. Buku
ini tersebar di seluruh Gramedia Indonesia dan tersedia juga dalam bentuk
ebooks atau buku elektronik. Setelah mengikuti tantangan menulis satu minggu, beliau
memberanikan diri untuk mengasah diri mengikuti lomba blog PGRI. Qodarullah, mendapat
juara pertama lomba blog PGRI Maret 2021. Di sini, semua peserta wajib membuat
postingan dalam blog selama 28 hari tanpa jeda, dari tanggal 1-28 Februari
2021. Saat itu mendapat hadiah printer epson L120, uang tunai 1.500.000, vocer
makan, dan acecoris lainnya.
Pengalaman
menjadi juara 1 Lomba Blog PGRI membuat ide baru buku solo ke-3 dengan judul BLOGGER
INSPIRATIF. Harapannya, setelah membaca buku terebut, teman-teman terinspirasi
untuk menuliskan pengalaman terbaiknya dalam bentuk buku. Selanjutnya Bu
Kanjeng memberikan tantangan menjadi kurator atau pengepul naskah. Bu Aam
berhasil mengajak teman-teman BM sebelumnya untuk menuliskan pengalaman
terbaiknya saat mengikuti materi Bunda Kanjeng.
Setelah
menjadi kurator, Bu Aam mengikuti kembali tantangan menulis HUT penerbit YPTD
yang pertama dalam program KMAA(KARENA MENULIS AKU ADA). Pengalaman ini menjadi
buku solo ke-4 dengan judul RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS. Beliau juga berhasil
mengumpulkan naskah murid yang bernama Juminah. Naskah dikirim melalui WA dan
berhasil dibuat novel dengan judul
SEINDAH TAKDIR CINTA. Novel ini bercerita tentang perjuangan seorang
gadis mencari nafkah menjadi TKI karena Juminah menjadi tulang punggung
keluarga demi membiayai sekolah adik-adiknya dan perjalanan penuh liku untuk
menemukan cinta sejatinya.
Luar biasa prestasi yang diraih Bu Aam Nurhasanah dalam bidang tulis menulis. Awalnya Bu Aam bukan siapa-siapa, hanya seorang peserta gagal di BM 8. Namun, karena mau berproses dan mau belajar dengan giat, akhirnya satu persatu mimpipun tercapai. Bu Aam ingin semangat dalam menulis sampai 60 buku dapat menginspirasi teman-teman di grup BM. Jadikan kegagalan sebagai sebuah cambuk untuk bangkit dan meraih kesuksesan.
Pesan Bu Aam untuk para penulis, jangan takut dengan kegagalan karena kegagalan bisa membuat kita bangkit dan meraih lebih banyak prestasi. Tetap mengupgrade diri agar selalu mengasah tulisan dengan menulis setiap hari dan ikut tantangan menulis atau lomba blog. Jangan menunggu waktu luang untuk menulis, namun luangkan waktu untuk menulis. Jangan jadikan menulis sebagai beban, tapi buatlah menjadi sebuah kebutuhan.
Rusdawati
Komentar
Posting Komentar