Menulis Buku Terbaik Perpusnas
Pertemuan 13
Resume 13
Gelombang 25
Tanggal 15
Juni 2022
Tema Menulis
Buku Terbaik Perpusnas
Narasumber DR.
Mudafiatun Isriyah
Moderator Widya
Setianingsih
Tahu kau
mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu
takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian
hari." (Pramoedya Ananta Toer).
✍️Menulis membuat kita bahagia...
✍️Menulis membuat kita berbeda...
✍️Menulis membuat kita
terkenang.
✍️Menulis adalah obat paling mujarab untuk kita saat terluka.
✍️Hanya dengan menulis membuat kita bisa menjadi diri kita
sendiri.
Bu Wid
menyampaikan biodata narasumber ibu Mudafiatun, seorang dosen di FIP prodi BK UNIPAR Jember juga seorang konselor. Beliau adalah
penulis jurnal ilmiah serta buku yang produktif. Prestasi yang diraih sebagai
Kepala Sekolah berprestasi, Best Paper 1: Seminar Nasional FIP BK UM 2021, serta sebagai penulis Terbaik
Perpusnas. Buku duet bu Mudafiatun
dengan Prof Ekoji yang berjudul : Implementasi Social Presence dalam Bimbingan
Online dalam Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal dan Impersonal ISBN:
978-623-01-0786-3. Menghantarkan Beliau menjadi Pemenang Buku Terbaik 1 (Tema
Pendidikan Jarak Jauh) Perpusnas 13 September 2021).
Menulis merupakan aktifitas manusia menuangkan apa yang
terkandung di dalam pikirannya. Dengan menulis seseorang dapat menyampaikan apa
yang menjadi gagasan maupun perasaannya kepada orang lain. Dapat dikatakan
bahwa menulis adalah salah satu aktivitas komunikasi yang menggunakan bahasa
sebagai mediumnya. Menulis juga merupakan suatu proses penyampaian gagasan,
pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca.
Menurut beberapa tulisan bahwa menulis merupakan proses
berpikir yang mempunyai sejumlah unsur yaitu mengingat, menghubungkan,
memprediksi, mengorganisasikan, membayangkan, memonitor, mereview.
Apa tujuan MENULIS? Orang menulis mempunyai maksud dan
tujuan yang bermacam- macam, misalnya memberitahukan atau mengajar, meyakinkan
atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan mengutarakan atau
mengekspresikan perasaan atau emosi. Dari empat tujuan tersebut, tujuan pertama
dan utama dari menulis adalah menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta,
data, maupun peristiwa termasuk pendapat, dan pandangan terhadap fakta, data
dan peristiwa tersebut agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan
pemahaman baru tentang berbagai hal yang terdapat maupun yang terjadi di muka
bumi ini.
Selain mempunyai tujuan yang bersifat umum itu, menulis
juga mempunyai tujuan yang bersifat khusus. Sesuai dengan bentuk-bentuk
ekspresi diri saat mau menulis. ekspresi kita akan:
1.
menjelaskan atau menerangkan
2.
menimbulkan citra yang sama dengan yang diamati oleh penulis tentang suatu
objek
3.
meninggalkan kesan tentang perubahan-perubahan sesuatu yang terjadi mulai dari
awal sampai dengan akhir cerita.
4.
menyakinkan atau mendesak pembaca sehingga mengubah pikiran, pendapat, atau
sikapnya sesuai dengan keinginan penulis.
Itu sebabnya mengapa kita harus menulis dalam kurun waktu
yang tidak lebih dari 72 jam. Hal ini diistilahkan dengan menulis on the spot
yaitu menulis saat itu juga tdk boleh ditunda.
Kriteria tulisan yg baik dan benar itu adalah tulisan yg
tidak sama dg milik orang lain. Buku harus
ada NOVELTY atau kebaruan, sehingga akan menjadi HIDUP. Buku itu Hidup karena
dibutuhkan banyak orang saat ini. Cara mencari kebaruan atau novelty adalah dengan sering membaca buku referensi
sebanyak-banyaknya, sesuai dengan keilmuan yang akan kita tulis. Jika banyak yg
sama, seide dg buku tersebut maka cari yg berbeda. Jika telah menemukan
perbedaan itulah maka akan di temukan noveltynya.
Malam ini saya bertanya : Untuk menjadi penulis buku
terbaik harus punya Novelty atau kebaruan. Adakah kriteria lain agar kita bisa
menulis buku yang baik ?
Jawaban Narasumber : Menulis yang baik itu adalah menulis
yg belum pernah ditulis oleh orang lain, kalimat bukan plagiasi, tata baca yg
benar, EYD tertib dan yang utama adalah ada kebaruan. Kebaruan ini yg akan
menambah khasanah kita. Buku Bu Mudafiatun kebaruannya adalah SOCIAL PRESENCE,
disini kebaruannya adalah selama ini belum ada yg membahas terkait sikap2
sosial saat belajar online, jika ada maka versi beda. Begitu dinamakan kebaruan dalam menulis buku.
Menulis itu perlu fokus dan disegerakan agar tidak bertumpuk ide sehingga
terasa sulit diuraikan. Ketika kita menulis karya tulis yang dapat menghasilkan novelty, mulailah
dengan mengkaji fenomena yang terjadi di sekitar anda. Jika sudah ada pandangan
yang sama persis dalam pembahasan, mulai temukan apakah kondisi pada saat mau
menulis tersebut sama dengan kondisi pada fenomena yang anda amati. Dalam hal
ini jika kondisi tersebut tidak sama maka kemungkinan tulisan Anda sudah
mengandung unsur novelty.
Mengutip motivasi bu Widya : Sejatinya kita menulis bukan untuk dunia. Tapi KITA MENULIS UNTUK DIRI KITA SENDIRI.
Orang Kecil
berbicara tentang orang lain
Orang biasa
berbicara tentang kejadian
Orang BESAR
berbicara tentang ide
Palangka Raya, 15 Juni
2022
Rusdawati
Mantul parkutul...semangat trs ..
BalasHapusAlhamdulillah bu Elmi, kita bisa cepat kumpul resume, biar nggak ada tanggungan.
HapusAlhamdulillah sudah kelar.. Mantab...
BalasHapusAlhamdulillah...
HapusKereeen, selalu mantap resumenya
BalasHapusTerima kasih bu Sri... 🌹🌹
HapusLengkap ya, Bun
BalasHapusSelalu semangat bun..
HapusSemangat terus Bund
BalasHapusInsya Allah selalu semangat.
HapusMari kita menulis karena dorongan dari hati sehingga bisa berbagi rasa lewat abjad dan menyentuh hati lewat kata
BalasHapusInsya Allah pelan2 menulis, terima kasih ilmunya ..
HapusFenomena resume yg bagus
BalasHapusTerima kasih bu Dhotul... 🌹🌹😘
Hapus